Friday 15 July 2016

Sate Mee Kuliner Mie Khas Pulau Batam

Sate Mee Kuliner Mie Khas Pulau Batam
Sate Mee Kuliner Mie Khas Pulau Batam
Liburan Lebaran tahun ini yang baru saja berlalu beberapa saat yang lalu saya habiskan untuk berlibur di Pulau Batam dan Malaysia. Saya dan keluarga berlibur kesana dan sekaligus berkunjung sekali lagi ke rumah adik saya yang sejak hampir dua tahun terakhir tinggal serta berusaha disana. Kali ini saya hendak berbagi salah satu info kuliner khas yang ada di Pulau Batam yang sempat saya cicipi kelezatannya.

Pulau Batam merupakan suatu pulau dan sekaligus kota yang cukup terkenal, baik bagi warga negara Indonesia maupun warga negara asing, khususnya Singapura yang letaknya memang sangat dekat dengan pulau ini. Di pulau ini masih banyak lokasi atau tanah kosong yang masih belum semuanya dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau usaha. Penduduk pulau ini cukup banyak yang berasal dari pulau atau daerah lain di Indonesia, salah satunya adalah Jawa. Mungkin dari penduduk yang berasal dari Jawa inilah akhirnya tercipta suatu kuliner khas pulau tersebut yang mengandung unsur makanan khas Jawa, yaitu Sate Mee.

Sate Mee merupakan kuliner khas Batam yang belum pernah saya jumpai di Jawa. Lalu seperti apakah kuliner atau makanan Sate Mee tersebut ? Apakah Sate yang dimakan bersama mie atau mie yang dijadikan gulungan serta kemudian ditusuk menggunakan tusuk sate ? Ternyata semuanya itu salah. Sate Mee adalah mie biasa yang diolah hingga menjadi semacam Pangsit Mie atau Mie Ayam di Jawa yang kemudian diatasnya dituangkan kuah berupa bumbu kacang yang biasanya digunakan sebagai bumbu Sate. Dari sanalah nama Sate Mee berasal.


Selain dikenal dengan nama Sate Mee, oleh penduduk Batam, makanan ini juga biasa disebut dengan nama Mie Kacang atau Mie Kuah Kacang. Walaupun berbeda nama, akan tetapi pada intinya menunjuk ke jenis makanan yang sama yaitu Sate Mee. Bahan dasar makanan ini tentu saja adalah mie yang bentuknya bulat. Sebagai pelengkap disertakan pula beberapa macam sayur seperti tauge dan sawi hijau, irisan daging, dan irisan cakue diatasnya. Perlu diketahui juga kalau makanan ini non-halal sebab irisan daging yang digunakan adalah daging babi. Bagi yang Muslim harap lebih waspada kala memesan makanan di Batam, sebab tidak jarang makanan yang ada non-halal. Hal ini wajar sebab penduduk Pulau Batam cukup banyak yang merupakan Tionghoa.

Walaupun dinamakan Sate Mee, namun menurut saya bumbu kacang yang dijadikan kuah atau siraman diatas mie lebih mirip bumbu Siomay daripada bumbu Sate. Meskipun bumbu kacang siraman yang ada lebih mirip bumbu Siomay, namun secara keseluruhan saya menyukai kuliner khas Batam satu ini sebab rasanya unik. Mie yang telah direbus terlebih dahulu bersama sayuran pelengkap kemudian disiram kuah kacang yang secara perpaduan memberikan rasa yang unik. Jika suatu saat nanti saya berkunjung ke Kota Batam lagi, maka dapat dipastikan makanan khas satu ini akan jadi salah satu makanan yang harus saya cicipi lagi kelezatannya.

Sebagai info tambahan pula, Sate Mee khas Batam ini seporsi harganya 25 Ribu Rupiah. Cukup mahal untuk ukuran harga makanan di Jawa, namun untuk harga makanan di Batam harga tersebut masih tergolong wajar. Sate Mee ini saya santap pagi hari. Salah satu lokasi penjualnya berada di kawasan Penuin Kota Batam. Demikian dan semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment